Kamis, 09 Oktober 2014

Aku menyerah

Aku hampir saja menyerah. Seketika aku merasa seperti tidak mampu lagi meneruskan perjuanganku. Perjuangan untuk dapat memilikimu. Dulu, dua tahun yang lalu, tepatnya bulan oktober, tanpa sengaja kulihat kamu bermesraan dengan dia lewat kicauanmu ditwitter. Sepertinya, kalian sudah resmi jadian dan tentunya kabar itu membuat keadaanku tidak baik-baik saja. Sampai saat ini. Kita memang tidak ada hubungan apa-apa. Kamu juga tak begitu tahu tentang diriku. Tapi tolong, percayalah, aku banyak tahu tentang dirimu, tentang impianmu.

Kamu berbeda. Cuek, tapi aku suka. Pria yang sederhana, tapi menarik. Mungkin kamu sudah lupa dengan aku, gadis biasa yang dulu selalu menyemangati hari-harimu. Yang dulu selalu menyapamu meski terkadang kamu tak membalas sapaannya. Yang dulu selalu mengkhawatirkan keadaanmu. Yang dulu selalu berharap kamu baik-baik saja. Yang dulu selalu memberikan perhatian kecilnya untukmu. Yang dulu selalu kamu dengar komentarnya tentang tulisanmu. Masih ingatkah kamu dengan gadis biasa itu? Gadis biasa yang selalu berusaha memperjuangkanmu. Gadis biasa yang selalu bermimpi untuk bisa memilikimu, walau hanya semenit saja. Dan gadis biasa itu, aku!

Kutahu, kamu pasti sudah lupa. Ambisimu untuk mendapatkan dia, pujaan hatimu, membuatmu tidak akan pernah mengingatku, atau bahkan tidak menganggapku ada. Iya, aku sadar diri akan hal itu. Dia memang gadis yang hebat. Dengan mudahnya dia mendapatkan perhatianmu, bahkan dirimu. Sementara aku? Sampai dunia berhenti berputar pun, aku tidak akan pernah bisa memilikimu. Aahh, betapa kasihannya, aku ini. :")

Dua tahun berlalu, tepatnya bulan oktober. Dan aku masih saja bertahan untuk selalu memperjuangkanmu. Bodoh. Iya, aku tahu aku bodoh! Sudah jelas-jelas kamu memilih dia, tapi lihat, aku masih saja disini, menantimu datang dan menyambut cintaku. Dua tahun bukanlah waktu yang singkat, sayangnya kamu masih saja diam dan mengabaikanku, menganggapku tidak ada. Persis seperti dulu. Dua tahun yang lalu.

Oh iya, kudengar kamu semakin jago dalam bidang menulis. Semoga saja, impianmu untuk menjadi seorang penulis, bisa segera tercapai yaa. Aku yakin, disamping dia, wanita idamanmu itu, semuanya pasti akan terasa mudah kamu lakukan dan mudah kamu dapatkan.

Berbahagialah untuk hidupmu sekarang, untuk pilihan hatimu. Dan sekarang, aku mau belajar untuk berhenti mengharapkanmu. Untuk belajar berhenti memperjuangkanmu. Aku tahu, semua itu sulit kulakukan. Tapi aku mau terus belajar, sampai aku benar-benar bisa melupakanmu. Karena kutahu, kamu hanyalah cinta yang semu untukku, cinta yang tidak nyata. Kini, aku benar-benar menyerah! Aku menyerah. :")

Tidak ada komentar:

Posting Komentar